Translate by Google

Dibilang Pintar

Heelloooo evereee badeeeeeh! Apa kabarnyaaaaaaaaaaaaaaa?
Kayaknya gue bakal sering update blog nih. Ya, semoga bisa. Amin.


Tadi siang, pas gue pulang dari sekolah, gue ngeliat ada seorang ibu menggendong anaknya sambil berkata, "Berak di kamar mandi, baru anak pintar." Dan, WAW! otak gue langsung mikir, gampang sekali menjadi anak pintar.



By the way, gue jadi inget waktu gue masih kecil. Setiap hal apapun yang gue lakukan, pasti dibilang pintar. Contohnya, 


Nyokap: "Rendy, tolong ambilkan gelas mama."
Gue: *ngambilin gelas*
Nyokap: "Anak mama pintaarr~"


Nyokap: "Rendy, bikinin mama teh manis."
Gue: *ngebikinin the manis*
Nyokap: " Anak pintar~"


Nyokap: "Rendy~" *ngelemparin makanan*
Gue: *mangap-mangap*
Nyokap: "Anak pintar~"


Eiitts, yang terakhir becanda, deng


Karena saking banyaknya Nyokap gue yang suka bilang gue pintar waktu gue masih kecil, berarti gue ini adalah anak jenius. Iya, anak jenius. Tapi sayang, cuman waktu masih kecil. WAKTU MASIH KECIL. *nangis ingus*

Beda banget dengan gue yang sekarang.

Gue: "Ma, barusan uang Rendy ilang. Mama liat gak?"
Nyokap: "Anak bodoh! Mama gak liat. Lagian naro uang sembarangan."

Ya, berbanding terbalik dengan ketika gue masih kecil.



Kadang gue suka berharap, agar bisa merasakan kehidupan ketika gue masih kecil, kembali. Hidup tanpa beban. Apapun yang gue lakukan, dibilang pintar. 




Diberdayakan oleh Blogger.