Translate by Google

Persamaan The Super Edin Dzeko dengan The Super Etner Jeko

2011/2012 BPL CHAMPIONS MANCHESTER CITY FC

Udah tau kan gue mau posting apaan? Iya, gue mau posting blog. Sebelum masuk ke inti postingan gue yang ini, gue mau ucapin selamat ulang tahun buat temen sebangku gue (tapi, sebenernya gue duduk dibangku berbeda. Gak mungkin satu bangku kecil didudukin dua orang).

Semalam, Manchester City bertanding melawan West Bromwich Albion di kandangnya, Stadion The Hawthorns. Sejak menit ke-23', Manchester City harus bermain dengan 10 orang, setelah James Milner diberikan kartu UNO merah oleh wasit. Skor akhir dari pertandingan tersebut adalah 1 - 2 dan dimenangkan oleh Manchester City. Dan dua gol Manchester City tersebut dicetak oleh Edin Dzeko, yang dimasukkan Roberto Mancini dimenit ke-78' menggantikan Gareth Barry. Dimenit ke 80' dan 90', Džeko berhasil mencetak gol. Ya, memang dia 'SuperSub'.


Dzeko.. Pemain yang selalu menjadi inspirasi gue setelah Joe Hart dan David Silva. Cara dia mencetak gol selalu gue paktikkan ketika jam pelajaran olahraga di sekolah. Walau pun selalu menjadi pemain pengganti, tapi dia selalu bisa menunjukkan kualitasnya sebagai pemain hebat. Dia selalu ingin menunjukkan kepada sang pelatih, Roberto Mancini, walau di hanya pemain pengganti, tapi dia selalu bisa cetak gol untuk Manchester City.

Gue sama Dzeko seperti jiwa yang sama tapi berbeda tubuh dan umur.  Tentu juga beda pacar status. Dia udah taken, gue masih teken alias diteken-teken mulu tiap malam minggu (teken = pukul/bully). Berikut beberapa persamaan gue dengan Dzeko:

1. Selalu Menjadi Pemain Pengganti

Ketika futsal antar kelas, gue pasti selalu ditempatkan sebagai pemain pengganti. Pemain pengganti mulu. Sekalinya jadi starting line-up, malah ditekel, disikut, dijatuhin, dan.. di-shooting pake bola. Sial.
"Eh, gue ganti elo deh. Kasian tuh kaki lo daritadi lari-lari gak jelas ngejar bola kesana-sini. Ganti gue yah?"
"Yaudah, buruan masuk!"
5 menit kemudian..
"Arrgh.. Kampret.. Gue ditekel. Taeee!"

2.  Mencetak Gol Pertama Di Gawang Lawan

Mencetak gol pertama ke gawang lawan menurut gue itu susah sekali. Perlu kesabaran, kejelian, dan ketangkasan. Kecuali kalo di Super Shoot Soccer, gak perlu pake kesabara, kejelian, dan ketangkasan, tinggal pencet L1 + O, langsung keluar naga dari kaki dan menuntut bola sampai masuk kedalam gawang lawan.
Pertama kali gue cetak gol itu ketika bertanding di Gebras Road (baca: Jalan Gebras), melawan anak kecil berumur 7 tahun.

3. Bisa Berlari

Iya. Persamaan terakhir gue sama Dzeko itu sama-sama bisa berlari. Bedanya, kalo Dzeko laria-larian lebih dari 10 menit kuat banget. Kalo gue.. 10 menit lewat satu detik aja udah ngos-ngosan. Tapi.. Masih kerenan gue kan?

Oh ya, kapan-kapan gue mau cerita bagaimana gue bisa nge-fans dengan Manchester City ini yah! And.. Jangan bilang gue karbitan yah! Gue kan manusia bukan karbitan. Insya Allah #CTID. Amin.

Diberdayakan oleh Blogger.