Udah Lama Gak Begini..
Udah lama gak jadi pengagum rahasia.
Terakhir kali itu pas SMP, dan itu pun sama Diana. Berawal jadi pengagum
rahasia, lalu jadian, kemudian putus setelah 6 bulan berlalu. Pekerjaan gue
saat ini adalah pengagum rahasia. Mengagumi seorang perempuan yang mulai
meniatkan dirinya untuk berhijab. Dan gue kagum pada dirinya. Iya, gue kagum.
Bertemu lagi dengan dia setelah
sekian lama. Mengenal dia ketika acara Pemilihan Umum Raya di kampus. Waktu itu
gue masih mempunyai hubungan dengan mantan pacar. Jadi hanya sebatas mengagumi
saja. Karena sekarang gue udah sendirian, gue jadi meniatkan diri gue untuk
mengenalnya lebih dalam lagi.
Pertama kali gue merasa dekat
dengan dia, ketika gue benerin memori kamera dia yang ke-lock. Dia nampak
kebingungan dengan kameranya yang gak mau menyimpan gambar. Lalu meminta tolong
seorang senior. Kebetulan gue lagi di sebelah senior tersebut. Dengan sok
taunya gue bilang, “Coba sini liat.”
Gue mengambi memorinya, melihat
pinggiran memori yang ada tulisan lock. Lalu menggeser tuas dari lock menjadi
un-lock. Dan Tara! Berhasil!
Dengan malu-malu dia bilang, “Makasih.”
Awal yang singkat dan padat ya.
Selalu terpancar energi
semangatnya dari jauh. Gue dapat rasakan. Di setiap aktivitasnya, selalu
memberikan yang terbaik. Meski keadaanya tidak selalu dalam 100%.
Ketika di akhir acara dari sebuah festival, gue ketemu dia.
“Lo masih inget gue gak, Ren?”
tanya dia, setelah ada hening sejenak sebelumnya.
Mata gue dan dia saling
bertatapan,“Siska, kan?”
Iya, gue masih ingat benar dengan
dia. Bagaimana dia tertawa terbahak-bahak ketika gue melontarkan candaan di
ruang BEM, menyapanya ketika PEMIRA, bagaimana dia memanggil gue untuk segera
absen panitia.
“Gue kira lo udah lupa sama gue.” Kata
dia, dengan ekspresi kagumnya,”Lo anak ormawa pertama yang masih inget sama
gue.” Sumpah, gue dibilang begitu langsung seneng setengah mampus.
Sekarang dia berkuliah di
universitas yang sama dengan gue, dan program studi dia itu: DKV. Desain
Komunikasi Visual, pilihan kedua gue dalam formulir pendaftaran. Pilihan
pertama gue itu Teknik Informatika. Gue kira bakal gak keterima di Teknik
Informatika. Makanya gue menaruh pilihan utama gue di pilihan kedua. Tanpa
disangka, ternyata gue malah keterima di Teknik Informatika. Jadi, yasudahlah.
Hari Jum’at kemarin gue sengaja
dateng ke kampus. Karena gue tau, dia bakal hadir rapat pembentukan panitia. Gue dateng ke tempat rapat,
pura-pura gak ngeliat dia. Dan lo tau? Dia nyamperin gue dan dia menyapa gue
dengan senyuman khas darinya. Dia dan temannya sebenarnya mau ke loker
organisasi aja. Tapi entah kenapa dia malah nyamperin gue dulu baru ke loker.
Pas di loker, gue memanggil
namanya, “Sis. Sis.”
Dia nyamperin gue lagi, dan gue
melontarkan candaan, “Boleh cek ig-nya sis. Silahkan cek ig-nya sis”
Dia pun tertawa malu. Karena
sebelumnya gue pernah mention dia seperti itu di Twitter, ketika memanggil
namanya.
Sekarang gue udah gak terbayang
dengan wajah mantan, tapi gue malah terbayang wajah dia. Setiap ada orang yang memiliki
postur tubuh yang sama dengan dia, gue selalu memastikan kalo itu bukan dia.
Aneh ya. Mungkin gue bukan hanya sebatas sebagai pengagum rahasia. Tapi pecinta
diam-diam.
Sebagai pecinta diam-diam, gue gak
sendiri. Ada seorang teman yang mempunyai nasib sama dengan gue. Cuma yang
menjadi pembeda itu, gue selangkah lebih maju untuk gebetan gue. Gue suka dengan perempuan
berinisial S, sedangkan temen gue suka dengan perempuan berinisial D. Kami
bersama-sama menjadi pecinta diam-diam, hanya karena kami takut sakit hati
kembali. Setiap ada jadwal kosong, gue sama
temen gue pasti langsung ke kampus A. Gue melirik ke kelas DKV, sedangkan temen
gue melirik ke kelas Bahasa Inggris.
Sore ini gue ke kelasnya si S.
Terlihat ada seorang senior gue di organisasi yang gue pimpin di depan kelasnya
dia. Gue menyapa senior gue, dan tanpa gue sadari ternyata dia lewat dibelakang
gue. Nampaknya dia sedang marah. Bahkan pintu kelasnya saja dibanting.
Gue pengin tau apa yang dia rasakan.
Apadaya dia pas gue bbm bilang, “Lagi sibuk.”
Dan gue bales,”Yaudah terusin aja
dulu.”
Pada malam ini setelah 8 tahun
lamanya, gue kembali mendengarkan lagu PDKT-nya
J-Rocks. Gue kembali merasakan bagaimana rasanya berjuang dalam pendekatan
kembali. Berjuang buat dapetin kontaknya, berjuang buat mengajaknya mengobrol,
berjuang untuk memahami dirinya.
Dibawah ini adalah lirik lagu PDKT
dari J-Rocks:
Waktu pertama kulihat dirimu
Bagian diriku langsung terasa kaku
Pandangan mataku selalu menuju kepadamu
Wajah cantik dan tubuh yang seksi
itu
Membuatku jadi tertarik padamu
Inginnya aku bisa miliki dirimu
Kucoba menarik perhatianmu
Dengan segala cara yg kutau
Inginnya dapat mengetuk pintu
hatimu
Sudikah kau beriku kesempatan
Tuk buktikan kesungguhan itu
Inginnya aku bisa milki dirimu
Reff:
Mungkinkah aku telah jatuh cinta
Cinta pada pandangan yang pertama
Karna sepertinya hatiku semakin
berbunga
Bisakah kudekat dengan dirimu
Bisakah aku mencuri hatimu
Karna diriku tlah jatuh cinta
padamu
Masih banyak yang pengin gue
ceritakan tentang dia, dari sudut pandang gue sebagai pecinta diam-diam.
Postingan ini tentu akan di-update lagi.
Dah!