Translate by Google

Prinsip Prinsip Metodologi - Makan Butuh Metode #7

Semuanya butuh metode. Bahkan makan pun perlu metode. Pengin tau lebih tentang metodologi, baca ini:

A. Pengertian

Metode berasal dari kata Yunani Methodos, kata depan Meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (jalan, perjalanan, cara, arah). Methodos dapat diartikan penelitian, metode ilmiah, hipotesis ilmiah, uraian ilmiah. Metode ialah cara bertindak menurut system aturan tertentu.

SedangkanMetodologi berasal dari kata metode dan logos, metodologi dapat diartikan ilmu yang membicarakan tentang metode-metode.
Perbedaan metodologi dan metode :
  1. Metodologi Berasal dari kata metode dan logos, sedangkan metode dari kata methodos.
  2. Metodologi adalah Science of methods sedangkan metode adalah petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis.
  3. Metodologi adalah konsep teoritis berbagai metode, cara, jalan atau petunjuk praktis. Sedangkan metode adalah suatu prosedur yang sistematik prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai disiplin(bid.studi) untuk mencapai tujuan.
  4. Metodologi bersifat umum, sedangkan metode bersifat khusus
  5. Metodologi menurut Peter R. Senn : pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Sedangkan metode menurut Peter R. Senn : prosedur mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis.


Unsur- unsur metodologi:
  1. Interpretasi artinya menafsirkan, membuat tafsiran, tetapi yang tidak bersifat subjektif (menurut selera orang yang menafsirkan) melainkan harus bertumpu pada evidensi objektif, untuk mencapai kebenaran yang autentik. Dengan interprestasi diharapkan manusia dapat memperoleh pengertian, pemahaman, atau verstehen.
  2. Induksi dan deduksi
  3. Koherensi intern yaitu usaha untuk memahami secara benar guna memperoleh hakikat engan menunjukkan semua unsur structural dilihat dalam suatu struktur yng konsisten, sehingga benar-benar merupakan internal structure atau internal relations.
  4. Holistis. Tinjauan secara lebih dalam untuk mencapai kebenaran secara utuh. Objek dilihat interaksi dengan seluruh kenyataannya. Identitas objek aakn terlihat bila ada korelasi dan komunikasi dengan lingkungannya. Objek( manusia) hanya dapat dipahami denagan mengamati seluruh kenyataan dalam hubungannya dengan manusia, dan manusia sendiri dalam hubungannya dengan segalanya mencakup hubungan aksi-reaksi sesuai dengan tema zamannya. Pandangan menyeluruh ini juga disebut totalitas, semua dipandang dalam kesinambungannya dalam satu totalitas.
  5. Kesinambungan historis. Jika ditinjau menurut perkembangannya, manusia itu adalah mahluk historis. Manusia disebut demikian karena ia berkembang dalam pengalaman dan pikiran, bersama dengan lingkungan zamannya. Masing-masing orang berkumpul dalam relasi dengan dunianya untuk membentuk nasib sekaligus nasibnya dibentuk oleh mereka .
  6. Idealisasi merupakan proses untuk membuat ideal, artinya upaya dalam penelitian untuk memperoleh hasil yang ideal atau yang sempurna.
  7. Komparasi adalah usaha untuk memperbandingkan sifat hakikat dalam objek penelitian sehingga dapat menjadi lebih jelasdan lebih tajam. Justru perbandingan itu dapat menentukan secara tegas kesamaan dan perbedaan sesuatu sehingga hKIKt objek dapat dipahami dengan semakin murni.
  8. Heuristika adalah metode untuk menemukan jalan baru secara ilmiah untuk memecahkan masalah.
  9. Analogical adalah filsafat meneliti arti, nilai dan maksud yang diekspresikan dalam fakta dan data.
  10. Deskripsi. Seluruh hasil penelitian harus dapat dideskripsikan. Data yang dieksplisitkan memungkinkan dapat dipahami secara mantap.
Beberapa pandangan tentang prinsip metodologi
  • Rene Descartes, mengusulkan suatu metode umum yang memiliki kebenaran yang pasti. Metode itu anatara lain :
  1. Membicarakan masalah ilmu-ilmu yang diawali dengan menyebutkan akal sehat yang pada umumnya dimiliki semua orang
  2. Menjelaskan kaidah-kaidah pokok tentang metode yang akan dipergunakan dalam aktivitas ilmiah
  3. Menyebutkan beberapa kaidah moral yang menjadi landasan bagu penerapam metode
  4. Menegaskan pengabdian pada kebenaran yang acapkali terkecoh oleh indra
  5. Menegaskan perihal dualisme dalam diri manusia
  • Alfred Jules Ayer
  1. Penganut paham Positivisme (verifikasi) : sesuatu yang tidak dapat diukur itu tidak mempunyai makna
  2. Ayer memperluas prinsip verifikasi tsb : Prinsip verifikasi itu merupaka pengandaian untuk melengkapi suatu kriteria, sehingga melalui kriteria tersebut dapat ditentukan apakah suatu kalimat mengandung makna atau tidak
  3. Suatu cara yang sederhana untuk merumuskan hal itu adalah dengan mengatakan bahwa suatu kalimar mengandung makna, jika dan hanya jika proposisi yang diungkapkan itu dapat dianalisis atau dapat diverifikasi secara empiris
  4. Verifable dalam arti lunak : jika suatu proposisi itu mengandung kemungkinan bagi pengalaman atau merupakan pengalaman yang memungkinkan
  • Karl Raimund Popper
    1. Prinsip Falsifikasi : sebuah pernyataan dapat dibuktikan kesalahannya
    2. Proper menolak anggapan umum bahwa suatu teori dirumuskan dan dapat dibuktikan kebenarannya melalui prinsip verifikasi. Teori ilmiah selalu bersifat hipotesis, tidak kebenaran terakhir
    3. Popper menolah cara kerja induksi ( Pengamatan -> hipotesis -> bukti empiris -> jika benar, hipotesis menjadi hukum) , terutama pada asas verifikasi, bahwa sebuah pernyataan itu dapat dibenarkan berdasarkan bukti – bukti pengamatan empiris
    4. Popper mengajukan prinsip FALSIFIABILITAS. Sebuah hipotesis, hukum atau teori kebenarannya hanya bersifat sementara, sejauh belum ditemukan kesalahan –kesalahan yang ada
    5. Saat salah satu unsur hipotesis yang dibuktikan salah untuk digantikan dengan unsur baru yang lain, sehingga hipotesis telah disempurnakan
    6. Menurutnya apabila suatu hipotesis dapat bertahan melawan segala penyangkalan, maka hipotesis tersebut semakin diperkokoh.

  • Michael Polanyi
    1. Pengembangan ilmu pengetahuan menuntut kehidupan kreatif masyarakat ilmiah yang pada gilirannya didasarkan pada kepercayaan akan kemungkinan terungkapnya kebenaran-kebenaran yang hingga kini masih tersembunyi
    2. Polanyi mengkritik Positivisme : objektifitas sebagai tujuan. Tujuan dapat dicapai dengan syarat bahwa fakta yang diteliti, metode yang dipakai untuk memahami realitas, serta pembuktian yang  dipakai untuk menguji kebenaran harus lepas dari personalitas manusia
    3. Polanyi menekankan betapa pentingnya penemuan (discovery) dalam ilmu pengetahuan, tidak sekedar verifikasi
    4. Teori ilmu pengetahuan polanyi bertitik tolak dari kenyataan bahwa kita dapat tahu lebih banyak daripada yang dapat kita katakan. Dalam struktur ilmu pengetahuan terdapat 2 bagian besar jenis pengetahuan yang membentuk struktur : pengetahuan yang termasuk segi implisit (tidak terungkap) dan bagian segi eksplisit
    5. Polanyi merintis suatu model perkembangan baru ilmu-ilmu dengan memadukan secara jernih antara nilai dan fakta, sehingga ilmu-ilmu dkembangkan dapat sejalan dengan perkembangan masyarakat
Diberdayakan oleh Blogger.