Translate by Google

Mungkin Ini Kegelisahan

Baiklah, gue mau coba nulis lagi di blog ini. Karena gue sendiri seperti menghilangkan kemampuan gue untuk menulis. Bisa dibilang, gue gak selancar dulu untuk soal tulis-menulis.




Banyak hal yang pengin gue tulis, tapi selalu tertahan dengan pikiran-pikiran:

"Ah, nanti malem aja nulisnya."

"Kayaknya gak perlu ditulis deh."

"Scrolling Instagram dulu, ah."

"Bete nih. Cari jodoh di Tinder, ah."

"Mabar kuy!"

Herannya gue gak bisa menunda itu semua.

Lagi-lagi, lagi-lagi. Setelah putus cinta, gue baru memaksakan diri untuk menulis lagi. Jadi semakin aneh gue. Mungkin kegelisahan gue emang soal cinta aja kali ya. Sebenernya mah banyak kegelisahan yang lain, tapi kadang males untuk berbagi cerita. Hahaha..

Baiklah kedepannya akan gue ceritakan untuk kegelisahan yang lain, selain cinta-cintaan.

Seperti yang gue katakan, gue nulis ini setelah sudah satu bulan lebih gue putus. Putusnya ya, karena, ah, gak bisa gue ceritakan. Hahaha.. Karena pasti gue bakal sedih. Tapi kalo penasaran, coba simpulkan aja isi postingan gue kali ini.

Kalo dipikir-pikir, ada hal yang mengherankan tentang kisah cinta gue. Baru sadar kemarin. Jadi setiap kali gue mendekati cewek, pasti selalu ada cowok yang berada disekitarnya. Entah itu mantan yang masih sayang, mantan gebetan yang ditolak, kakak ketemu gede, sahabat yang kebaperan, cowok yang pura-pura jadi temen, dan juga ada yang namanya fans.

Sumpah. Gue sangat muak dengan semua itu. Emang harus ya seperti itu? Gue juga udah males sebenernya untuk melakukan segala macam ritual PDKT. Males untuk jadi stalker, males untuk mengajak ngobrol duluan, males ngajak jalan, semuanya udah serba males deh.

Bukannya gak mau berjuang ya, tapi karena udah keseringan, jadinya mulai lelah. Tapi salut, sih, untuk semua pahlawan yang gak pernah lelah berjuang untuk melawan penjajahan.

Oh, ya, maaf kalo udah susah menemukan letak komedi di dalam tulisan gue ini. Karena entah, udah susah sekali berkomedi kembali. Gak percaya gue kalo ada yang tiba-tiba ketawa karena postingan ini. Tapi gapapa kok kalo ketawa. Hahaha..

Mau cerita-cerita juga soal aktivitas gue yang sekarang ini, biar pun gak ada yang peduli juga sih.

Akhirnya cita-cita gue untuk bekerja di bidang penerbitan pun terwujud. Sekarang ini gue bekerja di Noura Publishing, salah satu lini penerbit selain Mizan Publishing, dan Bentang Pustaka yang ada di bawah naungan Mizan Grup.

Menjadi penulis? Itu masih menjadi cita-cita gue kok. Walau pun dari Nyokap sendiri juga masih banyak melarang gue untuk menjadi penulis. Katanya gue gak bakal sukses. Tapi gapapa, gue tetap berjuang.

Sekarang juga gue suka bikin podcast di Spotify, judulnya 'Asian Talk with Rendy Aprizal', tadinya ngebahas soal pop culture sih, tapi sekarang ya, kayaknya jadi bahas apa aja. Hanya karena bingung pembahasan. Hahaha..



Untuk YouTube, sekarang udah 100% berhenti sih. Karena gue juga udah lelah dengan pekerjaan. Mau mengumpulkan uang untuk membeli kamera juga. Selama ini gue merekam video hanya dengan kamera hp. Tapi gue maksimalkan aja. Hahaha..


Di Twitter juga mulai aktif lagi, sedangkan Instagram hanyak aktif untuk InstaStory aja sih. Kalian bisa cari '@rendy_aprizal' aja. Kalo mau di-follow balik atau mutualan (kalo kata anak Twitter), tinggal DM aja.


Nulis apa lagi ya, ini gue jadi cuma ngelaporin kekurangkerjaannya gue aja. Tapi terima kasih kalo udah mau baca sampai sini.

Oh ya, jangan lupa di-follow juga podcast gue. Selain di Spotify, juga ada di Anchor.fm, iTunes, Google Podcast, Pocket Casts, Radio Public, dan TuneIn.


Apalagi ya yang mau gue kabarin? Oh ya, lupa. Gue jomblo lho *mengatakan dengan bangga*. Jadi buat yang suka gue, buruan deketin gue. *kemudian segerombolan lebah datang dan menyengat*

Padahal bukan ini yang pengin gue tulis. Astaganagatralalatrilili (ini masih lucu gak? heran sih kalo lo menganggap itu masih lucu).

Udah ya. Dadah!

Diberdayakan oleh Blogger.