Translate by Google

Bye-Bye, Ennichisai!

Halo, Luca-san.
Selamat datang di blog maha tidak lucu ini.
Aku tau kamu tidak bisa membaca ini.
Baiklah, aku coba pakai bahasa Jepang, dengan bantuan Google Translate tentunya. Muhehehe..

Tapi bohong.

Sebelum gue mulai nulis postingan ini, mau nunjukin sesuatu dulu.



Gimana? Cocok gak? Mhuehehe..

Sambil memandangi foto polaroid (bener namanya?) temen gue, Dwi bilang,"Ren, setelah ini lo kepikiran gak kalo jodoh lu sebenarnya gak ada di Indonesia, tapi di luar negeri?"

Gue kaget dong. Gak pernah kepikiran begitu. Tapi setelah temen bilang begitu, malah jadi kepikiran. Kan kampret.

--

Sore itu, hari Sabtu, gue melihat postingan teman-teman perwibuan tentang Ennichisai, dan pikiran gue mengatakan dengan lantang,"GILA! RAME BANGET DI HARI PERTAMA!" kemudian gue like semua postingan mereka.

Kalo Sabtu rame, apalagi Minggu. By the way, Ennichisai ini digelar dua hari di area Blok M. Sekitar sana memang kental banget Jejepangannya. Ada klub malam, restoran, toko baju, tempat ngopi, toko obat, orang-orang Jepang berkeliaran layaknya orang Indonesia, lengkap banget deh. Ditambah, sekarang udah ada stasiun MRT. Jepang banget lah ya.

Sebelumnya gue memang pengin datang di hari Sabtu sama Dwi, dan niat mau bilang ke Baskoro hari Sabtu aja kita pergi ke Ennichisai-nya. Tapi ya, Baskoro ternyata masuk kerja di hari itu. (Akhirnya kita semua sudah bekerja)

Beberapa teman online mengajak untuk ketemuan di sana. Gak yakin juga bakal bertemu dengan mereka, setelah melihat lautan manusia di Ennichisai.

--

Minggu tiba. Dwi nyamper alias jemput gue di rumah. Baskoro berangkat dari kantornya. Kita janjian di sana.

By the way, biasanya kita setiap tahun datang ke Ennichisai barengan Boss. Tapi sekarang udah nggak. Sudah meninggalkan kita untuk selamanya. Sedih sih. Kita ke sana juga untuk mengenang.

Kalo tidak salah, kami skip dua tahun Ennichisai. Itu pun setelah Boss meninggalkan kita. Seperti sudah tidak ada minat lagi.

Berikut foto-foto kami di sana:






Baskoro membawa teman cina-yang-sebenarnya-sih-gak-cina-juga-cuma-matanya-aja-yang-sipit. Kita berkeliling, liat-liat booth yang ada. Banyak percakapan antara gue dengan teman Baskoro ini.

"Ren, Jepang kan punya beer kan? Namanya apa itu?"

"Soju? Eh, itu mah Korea. Sake maksud lo?"

"Iya, Sake. Mana ya?"

"Bentar lagi kita juga nemuin."

"Eh, Bintang itu dari Jepang ya?"

"Bukan, itu mah sponsor acara ini."

"Oh, kirain aku dari Jepang, Ren."

"Nah, itu sake!"

"Minum yuk?"

Gue melirik Dwi dan Baskoro.

"Gimana minum gak?"

"Yuk minum yuk!"

Kemudian kami minum. Tapi bohong. Mhuehehehe..

--

Sudah baca sampai sejauh ini, kalian nungguin gue cerita tentang Luca? HAHAHAHA!

Sebelum gue mulai cerita, ada baiknya kalian tonton dulu video ini:



Gimana? Udah tau kan?

Nanti gue akan buat post khusus dek Mochidzuki Ruka alias dek Rukachi alias dek Luca~~

Untuk kalian yang udah berjuang baca sampai sini, berikut Instagram Stories antara gue dan Luca. (Thanks untuk Dicky dan Lukman atas IGStories-nya)








--

Di sana juga ketemu teman-teman YouTuber juga, udah lama gak jumpa. Tapi sekalinya jumpa lagi, malah ngeselin. Hahaha.. Gue dikerjain mulu dong.

Demi mempersingkat postingan ini, gue melampirkan foto-foto deh ya.












Cukup sekian. Mari bertemu di Ennichisai tahun depan yang tentunya udah gak di Blok M lagi. Oh ya, ini persembahan terakhir, Luca selfie.







Diberdayakan oleh Blogger.