Translate by Google

Good Job!

Makan, Bang!


Sebenarnya tadi gue udah hampir tertidur. Tiba-tiba langsung gue paksa bangun. Ada panggilan hati,"Nggak. Gue gak boleh tidur dulu. Harus nulis sesuatu malam ini juga." Tapi sumpah ngantuk banget. Udah lebih dari 5 kali gue menguap. Bukan menguap menjadi embun ya. Kan gue manusia.

Jadi gini, sih, gue mau ngasih tau ke diri gue, kalo gue udah melakukan yang terbaik. Apa pun kata orang jangan didengerin. Ingat, orang lain gak terlalu mengenal lo. Tetap semangat menjalani hidup.

Gue kalo karakter Etner ketika itu gak tercipta, mungkin gue hanya menjadi laki-laki yang mengandalkan otak doang. Tapi pembentukan karakter Etner bikin gue menjadi orang yang di-upgrade kekuatannya.

Sumpah, dulu gue ini pendiam parah. Melakukan sesuatu pun pasti ada rasa malu, gak berani. Hanya nilai aja yang menjadi kesempatan gue berbicara. Bahkan gak mungkin juga gue bisa merasakan yang namanya pacaran.

Udah lima kali gue pacaran. Bisa pacaran untuk pertama kalinya, seperti sebuah prestasi buat gue. Dan ketika itu karakter Etner ini terbentuk.

Masih inget gue pdkt dengan Ana, pakai nama Etner. Etner ini karakter yang konyol, aneh, dan berani untuk gak malu. Eh, tapi malah terbawa sampai sekarang. Pernah bikn gue jadi brengsek pula.

Berkat Etner juga, gebetan gue jadi banyak. Namun, ada satu orang gebetan gue yang membuat Etner menciut: Line. Setiap didekat Line, mulut gue seperti gak bisa berbicara. Segalanya macet. Memanggil namanya pun gak bisa. Jadi bisu gitu.

Line ini seumuran gue, dan rada tomboy gitu. Rambutnya pendek, keliatan nge-bob gitu. Kacamata besar dengan lensa tebal. Keliatannya Anak yang mandiri juga. Dan gue kagum dengan dirinya. Tapi gue sendiri masih takut buat dekat dengannya.

Seperti yang kalian baca di postingan-postingan sebelumnya, kalo gue ini baru aja putu. Rasanya nyesek banget. Mantan gue diam-diam balikan sama mantannya. Sempat update di Instagram story juga. Dan gue dengan bodohnya masih percaya aja. Udah gitu masih aja gue rela ngeluarin banyak uang untuk kebutuhan dirinya. Diri gue sendiri gak pernah diperhatikan.

Memang nasib gue.

Oh ya, ini gue paksa menulis. Niatnya biar gue terbiasa lagi. Dan gue melanjutkan naskah novel  gue yang udah tertunda bertahun-tahun lamanya. Udah berdebu juga.

Gue nulis ini sambil dengerin lagu judulnya Cheer Up atau You're Doing Good Job-nya Choi Sangyeop. Lagu ini mengingatkan gue untuk menyemangati diri sendiri tanpa bantuan orang lain. Gue banget. Untuk sekarang.



Lirik terjemahannya ngena buat gue:

Kau selalu begitu terang
Namun ada sesuatu yang ingin ku katakan padamu
Mimpimu begitu kecil namun itu berharga
Bahkan hari inipun begitu bersinar

Dunia ini begitu dingin dan membua kita tercekik
Namun kau tak pernah sendiri

Alih-alih kata-kata istimewa semacam kenyamanan
Seperti kata-kata akan lebih baik suatu hari nanti
Saat ini kau mungkin bahkan tak mengenal dirimu sendiri
Karena itu kau bisa sedikit terlambat
Lihatlah dirimu di cermin
Jangan khawatir, kau melakukan pekerjaan dengan baik

Terkadang, itu begitu sepi dan terasa sulit
Aku menyerah berkali-kali

Namun tetap saja, aku ingin hidup
Karena itu aku bertahan sepanjang hari dan mencari hari esok

Alih-alih kata-kata istimewa semacam kenyamanan
Seperti kata-kata akan lebih baik suatu hari nanti
Saat ini kau mungkin bahkan tak mengenal dirimu sendiri
Karena itu kau bisa sedikit terlambat
Lihatlah dirimu di cermin
Jangan khawatir, kau melakukan pekerjaan dengan baik

Kau bisa banyak masalah
Kau bisa jatuh berkali-kali
Kau hanya perlu bangun lagi

Alih-alih kata-kata istimewa semacam kenyamanan
Seperti hari yang telah dijanjikan
Kau memiliki aroma itu
Mungkin ini akan sedikit terlambat
Kau akan pergi menghadapi dunia
Jangan khawatir, kau melakukan pekerjaan dengan baik.


Ingat, lo udah melakukan yang terbaik.
Diberdayakan oleh Blogger.